Sharing Queue Bersama SMK 1 Kota Kediri
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang queue.
A. Pengertian
Manajemen bandwidth adalah proses pengukuran dan pengendalian komunikasi (traffic, paket) pada link jaringan, untuk menghindari pengisian link ke kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja jaringan yang buruk. Manajemen bandwidth diukur dalam bit per detik (bit / s) atau byte per detik (B / s) untuk lebih lengkap silahkan baca di sini
B. Latar belakang
Kebutuhan internet dalam kehidupan sehari hari
C. Maksud dan Tujuan
membagikan bandwith secara adil & rata agar tidak ada yang serakah
D. Pembahasan
Gambar diatas adalah gambar bandwith yang tidak teratur kita lihat, betapa banyaknya bandwith yang diakses oleh user, apabila tidak diatur maka bandwith yang besar hanya akan ditangkap user yang perangkatnya bagus dan yang lain tidak akan kebagian bandwith nya.
Apabila bandwidth yang Anda miliki tidak diatur bisa jadi antar pengguna saling
berebut dan kadang ada yang sampai tidak kebagian jatah bandwidth.
Jika itu terjadi di Kantor pada jam operasional, pekerjaan yang sifatnya membutuhkan
koneksi internet
akan terganggu dan akan memberikan efek yang
buruk untuk kinerja karyawan. Atau contoh lain jika itu terjadi di sebuah warnet,
wifi area
atau RT/RW net Anda, pasti akan timbul banyak komplain dari beberapa pelanggan
yang sedang menikmati layanan internet Anda.
Perlu adanya management penggunaan bandwidth di tempat Anda supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan seperti yang sudah disebutkan diatas. Solusinya bisa menggunakan router Mikrotik yang sudah sangat populer untuk melakukan tugas sebagai pengatur bandwidth. Banyak Fungsi yang bisa digunakan di Mikrotik Seperti HTB, Queue type, Burst, dll.
Management Bandwidth merupakan implementasi dari proses mengantrikan data, sehingga fungsi management bandwidth di Mikrotik disebut dengan istilah Queue. Ada dua metode Queue pada Mikrotik yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Kedua metode tersebut memanfaatkan Memory/RAM di router sebagai buffer penampungan antrian paket data. Jika antrian paket data sudah memenuhi penampungan maka paket data yang tidak tertampung akan di Drop. Jika protocolnya TCP, paket yang di drop akan dikirim ulang oleh server.
Perlu adanya pengaturan pada konsumsi bandwidth yang ada
• Mikrotik sudah sangat populer untuk melakukan tugas ini
• Sudah lebih dari satu dekade fitur ini digunakan dan tetap dikembangkan sampai saat ini
• Banyak fungsi yang bisa digunakan :
– HTB
– Queue type
– Burst
Fungsi bandwidth management di Mikrotik sudah include di system RouterOS dengan dua metode :
– Simple Queue : Implementasi termudah melakukan bandwith management, dengan menu dan konfigurasi yang sederhana.
– Queue Tree : Implementasi bandwidth management yang lebih kompleks dan lebih fleksible untuk kondisi tertentu.
• Disarankan untuk memilih salah satu metode supaya proses BM tidak tumpang tindih.
Mekanisme Antrian
• Terdapat perbedaan lokasi antrian yang digunakan simple queue maupun queue tree.
• Keduanya sama-sama memanfaatkan Memory RAM di router sebagai buffer penampungan antrian paket data.
• Buffer antrian memiliki batas, jika antrian paket data sudah memenuhi buffer maka paket data yang tidak tertampung akan di Drop.
• Jika protocol nya TCP, paket yang di drop bisa dikirim ulang.
Queue Tree merupakan salah satu metode menjalankan Bandwith Management dengan fleksibilitas yang cukup tinggi.
• Seiring dengan fleksibilitasnya, metode ini diarasa terlalu kompleks.
• Untuk menjalankan Queue Tree, sebelumnya kita harus membuat Firewall Mangle.
• QueueTree tidak dapat berjalan tanpa mangle.
Firewall Mangle
• Adalah fungsi dari firewall yang digunakan untuk
melakukan marking (penandaan) packet data
dari sebuah traffic.
• Marking yang sudah dibuat bisa dimanfaatkan
ke fitur Mikrotik yang lain :
~Firewall NAT
~Firewall Filter
~Routing
~Bandwith Management (Queue)
• Pemahaman mengenai type traffic menjadi
penting untuk bisa mengimplementasikan
mangle.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang queue.
A. Pengertian
Manajemen bandwidth adalah proses pengukuran dan pengendalian komunikasi (traffic, paket) pada link jaringan, untuk menghindari pengisian link ke kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja jaringan yang buruk. Manajemen bandwidth diukur dalam bit per detik (bit / s) atau byte per detik (B / s) untuk lebih lengkap silahkan baca di sini
B. Latar belakang
Kebutuhan internet dalam kehidupan sehari hari
C. Maksud dan Tujuan
membagikan bandwith secara adil & rata agar tidak ada yang serakah
D. Pembahasan
Gambar diatas adalah gambar bandwith yang tidak teratur kita lihat, betapa banyaknya bandwith yang diakses oleh user, apabila tidak diatur maka bandwith yang besar hanya akan ditangkap user yang perangkatnya bagus dan yang lain tidak akan kebagian bandwith nya.
Semakin maju kehidupan manusia seakan-akan kebutuhan internet semakin menjelma
menjadi kebutuhan pokok. Fasilitas online pun semakin menjamur dimasyarakat, banyak
orang ingin diperhatikan di dunia maya. Fasilitas untuk
memajang foto diri hingga live streaming aktivitas keseharian menjadi trend. Begitu
juga untuk akses informasi, dari media tulisan, media foto sampai dengan media
yang sedang digemari saat ini yaitu media video. Seolah-olah seberapapun besar
bandwidth yang dimiliki seperti tidak bisa membuat kita puas.
Perlu adanya management penggunaan bandwidth di tempat Anda supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan seperti yang sudah disebutkan diatas. Solusinya bisa menggunakan router Mikrotik yang sudah sangat populer untuk melakukan tugas sebagai pengatur bandwidth. Banyak Fungsi yang bisa digunakan di Mikrotik Seperti HTB, Queue type, Burst, dll.
Management Bandwidth merupakan implementasi dari proses mengantrikan data, sehingga fungsi management bandwidth di Mikrotik disebut dengan istilah Queue. Ada dua metode Queue pada Mikrotik yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Kedua metode tersebut memanfaatkan Memory/RAM di router sebagai buffer penampungan antrian paket data. Jika antrian paket data sudah memenuhi penampungan maka paket data yang tidak tertampung akan di Drop. Jika protocolnya TCP, paket yang di drop akan dikirim ulang oleh server.
Perlu adanya pengaturan pada konsumsi bandwidth yang ada
• Mikrotik sudah sangat populer untuk melakukan tugas ini
• Sudah lebih dari satu dekade fitur ini digunakan dan tetap dikembangkan sampai saat ini
• Banyak fungsi yang bisa digunakan :
– HTB
– Queue type
– Burst
Fungsi bandwidth management di Mikrotik sudah include di system RouterOS dengan dua metode :
– Simple Queue : Implementasi termudah melakukan bandwith management, dengan menu dan konfigurasi yang sederhana.
– Queue Tree : Implementasi bandwidth management yang lebih kompleks dan lebih fleksible untuk kondisi tertentu.
• Disarankan untuk memilih salah satu metode supaya proses BM tidak tumpang tindih.
Mekanisme Antrian
• Terdapat perbedaan lokasi antrian yang digunakan simple queue maupun queue tree.
• Keduanya sama-sama memanfaatkan Memory RAM di router sebagai buffer penampungan antrian paket data.
• Buffer antrian memiliki batas, jika antrian paket data sudah memenuhi buffer maka paket data yang tidak tertampung akan di Drop.
• Jika protocol nya TCP, paket yang di drop bisa dikirim ulang.
Queue Tree merupakan salah satu metode menjalankan Bandwith Management dengan fleksibilitas yang cukup tinggi.
• Seiring dengan fleksibilitasnya, metode ini diarasa terlalu kompleks.
• Untuk menjalankan Queue Tree, sebelumnya kita harus membuat Firewall Mangle.
• QueueTree tidak dapat berjalan tanpa mangle.
Firewall Mangle
• Adalah fungsi dari firewall yang digunakan untuk
melakukan marking (penandaan) packet data
dari sebuah traffic.
• Marking yang sudah dibuat bisa dimanfaatkan
ke fitur Mikrotik yang lain :
~Firewall NAT
~Firewall Filter
~Routing
~Bandwith Management (Queue)
• Pemahaman mengenai type traffic menjadi
penting untuk bisa mengimplementasikan
mangle.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
0 komentar:
Posting Komentar